Pentingnya Adab Bagi Seorang Alim dan Pelajar
http://www.hidayatullah.com/read/19156/04/10/2011/pentingnya-adab-bagi-seorang-alim-dan-pelajar-.html
Selasa, 04 Oktober 2011
Riwayat tentang Imam Malik di atas juga dialami oleh Imam Syafi`i dalam suasana yang berbeza. Suatu ketika beliau ditanya oleh seseorang, “Bagaimana engkau mencari (mempelajari) akhlak?.” Dijawab oleh beliau, “Aku mencari adab seperti usaha seorang ibu yang mencari-cari anaknya yang hilang.” (hal. 10-11).
Dengan kata lain, begitu gigih usaha Imam Syafi`i untuk membaiki diri berhias akhlak. Namun kenyataan yang kita lihat pada hari ini dalam dunia pendidikan sangat meresahkan. Bentrokan antar pelajar atau dengan masyarakat kerap terjadi; hubungan guru dan murid bagaikan hubungan penjual dan pembeli; pergaulan bebas yang melanda dan Narkoba, menjadi potret buram dunia pendidikan di tanah air
Persoalan seperti ini kerap berlaku kerana sedikitnya pola pendidikan yang menitikberatkan pada nilai-nilai kerohanian terutama akhlak.
Padahal kata Abdullah bin Mubarak, seperti dikutip dalam buku ini, “Kami lebih memerlukan wujudnya sedikit adab berbanding banyaknya ilmu.” (hal. 10).
Perkataan Abdullah tersebut menandakan ilmu yang banyak tidak ada harga dan nilainya, sama ada di hadapan Allah ataupun sesama makhluk, tanpa disertai budi pekerti luhur. Lahirlah di kemudian hari, orang-orang berilmu yang bermental rosak, menyalahgunakan wang rakyat dengan kepintaran akalnya dan gelaran akademiknya. Bergelar ilmuan tersohor namun terlibat dalam kes pecah amanah seperti kejadian yang banyak kita saksikan di media. Oleh kerana itu almarhum Kiyai Haji Hasyim Asy`ariy merasa terpanggil untuk menggoreskan tintanya dalam lembaran-lembaran yang berisi adab sebagai orang berilmu dan pelajar.
Selain itu, salah satu pembahasan dari buku ini berakaitan dengan adab kita dalam membawa dan meletakkan buku pelajaran, sesuatu yang barangkali sering kita abaikan, bukan? Kata penulis, hendaknya seseorang menaruh perhatian terhadap buku pelajarannya, tidak meletakkan di sembarang tempat, tidak menaruhnya di bawah, dan barangsiapa yang meminjam suatu buku hendaknya ia betul-betul menjaga buku tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dalam buku ini terdapat lapan Bab. Tiap bab dipaparkan dengan nombor babnya sehingga membuat para pembacanya mudah mengambil kesimpulan darinya. Meski sudah banyak buku yang mengangkat tema serupa, namun tidak ada salahnya kita menambah pengetahuan soal adab agar kita, baik sebagai guru maupun pelajar, lebih menomorsatukan adab dari sekadar memperbanyak ilmu tanpa adab.*/Ali Akbar Bin Agil
Judul : Aadaabul `Aalim Wal Muta`allim
Penulis : KH. Hasyim As`ariy
Penerbit : Pesantren Tebu Ireng, Jombang
Tebal : 110 halaman
Bahasa : Arab
Penulis : KH. Hasyim As`ariy
Penerbit : Pesantren Tebu Ireng, Jombang
Tebal : 110 halaman
Bahasa : Arab
Red: Cholis Akbar
No comments:
Post a Comment